
Surabaya, 5 Juli 2025
Upaya pencarian terhadap para korban musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang – Gilimanuk, telah dilakukan tim SAR gabungan hingga Jumat (4/7/2025) pukul 16.00 WIB. Tidak hanya di laut, pencarian juga dilakukan melalui udara dan darat.
Pencarian di laut dilakukan di wilayah perairan Selat Bali, dari utara hingga selatan. Pada saat yang bersamaan, tiga SRU udara juga melaksanakan pencarian dari arah utara ke selatan. Sedangkan SRU darat, melakukan pemantauan di seluruh wilayah pesisir selat Bali, baik dari sisi Ketapang maupun dari sisi Gilimanuk.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, sebagaimana dikutip dari akun Instagram, Kantor SAR Kelas A Surabaya https://www.instagram.com/kantorsar_surabaya mengatakan bahwa upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan pada H+2 ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Eko Suyatno menjelaskan, kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan dalam proses pencarian ini kondisi cuaca di perairan selat Bali yang tidak bersahabat.
Dimana menurut data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, kondisi cuaca hujan ringan, kecepatan angin berkisar diantara 4 – 14 knots dari arah selatan ke barat daya, ketinggian gelombang berkisar diantara 0,4 – 1,25 meter, serta kecepatan arus 0,86 – 2,06 m/s dominan ke arah selatan.
Menanggapi informasi dari Kedutaan Besar Malaysia terkait adanya WNA asal Malaysia yang dikabarkan menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Eko Suyatno selaku SMC telah merespon dengan mengerahkan unsur dari BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepolisian guna menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi oleh WNA asal Malaysia tersebut.
Dari data korban selamat yang telah direlease, pada Kamis (04/7/2025), tim SAR gabungan mendapatkan konfirmasi dari ASDP dan Kepolisian adanya perubahan data. Awalnya tercatat terdapat 29 orang korban selamat, dengan hasil 21 orang korban selamat telah diserahkan kepada pihak keluarga di Ketapang, dan 8 orang korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
Dari hasil terkonfirmasi data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah korban kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan sebanyak 36 korban, dengan rincian 30 korban selamat dan 6 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dengan demikian, data korban yang masih belum ditemukan sesuai data manifest kapal yakni 29 orang.
Sebelumnya dari data nama korban selamat tidak ada korban atas nama Yudi atau Wahyudi, namun ternyata yang bersangkutan sudah ditemukan selamat dan sudah dijemput oleh pihak keluarga di Gilimanuk tanpa melapor terlebih dahulu kepada Posko SAR Gabungan di Gilimanuk”, imbuh Eko Suyatno.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi SAR H+2 ini, diantaranya Kantor Pusat BASARNAS, Kantor SAR Surabaya, Kantor SAR Denpasar, LANAL Banyuwangi, LANAL Gilimanuk, Wing Udara 2 PUSPENERBAL, DITPOLAIRUD POLDA JATIM, SATBRIMOB, BSG (BASARNAS Special Group), KSOP Banyuwangi, ASDP Ketapang, BMKG, Syahbandar Gilimanuk, KPLP Gilimanuk, POLRES Banyuwangi, SATPOLAIRUD Banyuwangi, SATPOLAIRUD POLDA Bali, KODIM 0825 Banyuwangi, BPBD Prov Jatim, KORAMIL Banyuwangi Kota, KP3 Banyuwangi, BPTD Gilimanuk, BPBD kab Banyuwangi, DAMKAR, TAGANA, BKK Banyuwangi, BALI Air, nelayan sekitar dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Sejumlah Alut SAR yang digunakan, diantaranya helikopter BASARNAS Dauphin HR 3606, helikopter Ditpolairud POLDA Jatim, helikopater Bali Air, KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, KN 229 SAR Arjuna, KN Cundamani P.116, KNP Grantin, Kapal Pengawas Hiu Macan Tutul dari KKP, RIB 03 dan RBB Pos SAR Banyuwangi, RIB 01 Pos SAR Jembrana, Speed boat Satpolairud Banyuwangi, Speed boat KPLP Gilimanuk, serta sejumlah Alut lainnya.