PROJO ITU MEMORI MASA LALU YANG KELAM
Oleh : M Rizal Fadillah ( Pemerhati Politik Dan Kebangsaan )
Bandung, 14 Oktober 2025
Rakernas VII Projo di Jakarta dipastikan akan mengukuhkan dan memperkuat keberadaan relawan Jokowi pimpinan pecatan Menteri Budi Arie Setiadi. Menarik Rakernas ini diselenggarakan tepat satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo berjalan. Akankah “pemilik” Prabowo yaitu Jokowi akan mengevaluasi kepatuhan Prabowo kepada Jokowi sebagai disainer kemenangan dan guru politiknya ?
Projo awalnya hanya relawan untuk kemenangan Jokowi melawan Prabowo saat itu. Lalu bertransformasi menjadi Ormas pada bulan Agustus 2014. Tetap sebagai garda terdepan pemenangan Jokowi. Pada Pilpres 2024 Projo oleh Jokowi diarahkan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran, dukungan mana membuat pecah kongsi Jokowi dengan Megawati Ketum PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
Rakyat yang melihat Jokowi sebagai pemimpin perusak bangsa, mendesak pertanggungjawaban hukum atas perilaku sewenang-wenang selama memerintah. Tangkap dan adili Jokowi menggema dimana-mana, berulang demonstrasi untuk tuntutan ini. Jokowi dikualifikasi sebagai musuh rakyat.
Kemenangan Prabowo menciptakan polarisasi atau matahari kembar dalam kepemimpinan.
Jokowi dengan geng Solo nya mencoba menyetir bahkan menyandera Prabowo. Prabowo selalu kikuk dan tak berdaya jika berhadapan dengan Jokowi. Kondisi ini berseberangan dengan aspirasi rakyat yang menghendaki Prabowo mandiri atau lepas dari cengkeraman Jokowi.
Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan yang disebut Ultimatum Bandung yakni sampai batas waktu 20 Oktober 2025 Presiden Prabowo harus mampu membuktikan kemandirian, menjalankan aspirasi rakyat, serta berani dalam penegakan hukum.
Bentuk konkritnya adalah Tri tuntutan rakyat (Tritura) yaitu ganti Kapolri, adili Jokowi, dan makzulkan Gibran. Ganti Kapolri adalah bukti dari semangat untuk melakukan reformasi Kepolisian. Adili Jokowi bukti ketaatan pada hukum dan pemurnian demokrasi. Makzulkan Gibran menjadi bukti dari penghargaan pada nilai moral dan konstitusi.
Prabowo harus menunaikan Amanat penderitaan rakyat (Ampera) jika ingin lolos dan lulus dari penderitaan jabatan yang publik tahu sebenarnya didapat dengan cara curang.
Buktikan langkah pertobatan Prabowo dengan tidak menghadiri Rakernas VII Projo di Jakarta. Hentikan konspirasi busuk. Biarkan Jokowi sekarat sendiri dengan komunitasnya karena Projo adalah memori dari masa lalu yang kelam.
Pilpres 2014 Prabowo dihajar Projo, begitu juga Pilpres 2019 Prabowo dianiaya Projo. Projo adalah kegelapan. Kemenangan Prabowo 2024 juga produk dari hubungan gelap. Projo adalah memori dari masa lalu yang kelam.
Hari esok yang terang adalah pemihakan total Prabowo kepada rakyat semesta. Lepas dari Jokowi dan lepas dari Projo.
Jangan hadiri Rakernas Projo VII.
Jangan menjadi pendukung kepalsuan dalam berpolitik.
Jangan khianati aspirasi rakyat.
Jangan terjebak dalam permainan culas untuk menginjak-injak harga diri, konstitusi, dan ideologi.
Jangan, jangan, jangan.




