Press Reales

BMKG Mencatat Selama Agustus 2025 Telah Terjadi 4.071 Kali Gempa Di Indonesia

Jakarta, 6 September 2025

Apa Itu GempaBumi ?,Definisi GempaBumi

Dikutip dari website Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Parameter gempabumi:

  • Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time/OT)
  • Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
  • Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
  • Kekuatan gempabumi (Magnitudo)

Karakteristik gempabumi:

  • Berlangsung dalam waktu yang singkat (hitungan detik hingga menit)
  • Lokasi kejadian tertentu
  • Akibat getarannya dapat menimbulkan bencana
  • Berpotensi terulang kembali di satu lokasi yang sama
  • Belum dapat diprediksi
  • Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi

Sementara itu, Dikutip dari laman resmi BNPB, terdapat lima penyebab gempabumi, yakni:

  1. Aktivitas tektonik

Gempabumi tektonik terjadi karena pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak. Kekuatannya berkisar mulai dari yang sangat kecil hingga sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan, bahkan, getaran gempabumi tektonik yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempabumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempeng tektonik. Hal ini serupa dengan gelang karet yang ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Gempabumi jenis ini merupakan gempabumi yang paling umum terjadi dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat.

  1. Tumbukan meteor dan asteroid

Tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi juga bisa menyebabkan gempa. Energi kinetik yang dilepaskan oleh tumbukan asteroid dapat menyebabkan pergerakan lempeng di seluruh bumi. Akibatnya, gempabumi besar dan gelombang tsunami pun bisa saja terjadi. Namun, hal ini sangat jarang terjadi dan belum pernah terjadi selama manusia modern hidup.

  1. Runtuhan

Runtuhan adalah penyebab gempabumi yang dipicu oleh keruntuhan lereng atau batuan. Gempa ini sering terjadi di daerah pertambangan dan sekitar lereng-lereng terjal berbatu. Gempabumi ini umumnya tidak terkait dengan aktivitas tektonik.

  1. Gempa vulkanik

Vulkanisme adalah aktivitas magma yang biasa terjadi oleh aktivitas gunungapi. Jika keaktifan sebuah gunungapi sedang tinggi, hal ini akan menyebabkan timbulnya ledakan atau dorongan magma yang akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Biasanya, gempabumi ini hanya terasa di sekitar gunung berapi, tetapi pada kasus tertentu dapat terasa kuat dan jauh dari lokasi gunung, salah satunya pada gempa yang terjadi sesaat sebelum erupsi besar Gunung Krakatau tahun 1883.

  1. Gempa buatan

Salah satu penyebab gempabumi yang tidak banyak diketahui adalah buatan atau aktivitas manusia. Sebut saja ledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. Bisa juga karena aktivitas pertambangan migas dan eksplorasi panas bumi yang menggerakkan batuan dan patahan di dalam tanah, seperti pada kasus Gempabumi Pohang di Korea Selatan tahun 2016 yang menghasilkan gempa bermagnitudo 5.4 dan menimbulkan banyak kerusakan.

National Geographic menjelaskan, dari 29 situs proyek penelitian gempa bumi, teridentifikasi ledakan nuklir di 22 lokasi dan dua lokasi konstruksi menjadi penyebab gempa bumi. Semua proyek antropogenik memengaruhi gaya yang bekerja di kerak bumi, misalnya dengan menambah atau menghilangkan massa. Bumi pun merespon perubahan ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan gempa bumi.

Setelah mengetahui apa itu gempabumi, timbul pertanyaan: kenapa di Indonesia sering terjadi gempa?

Masih dikutip dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi. Hal ini karena Indonesia terletak oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Terlebih, menurut BMKG, pada jalur pertemuan lempeng berada di laut, apabila terjadi gempabumi dengan intensitas besar di kedalaman dangkal, hal tersebut dapat menyebabkan tsunami. Hal ini membuat Indonesia juga rawan tsunami.

Untuk mengurangi risiko akibat bencana gempa bumi dan tsunami, lembaga yang terkait dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Salah satu upaya peringatan dini yang dilakukan dengan membuat Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System) atau disingkat menjadi InaTEWS. 

BMKG Mencatat Selama Agustus 2025, Telah Terjadi 4.071 Kali Gempa Di Indonesia

Selama bulan Agustus 2025, telah terjadi 4.071 kali gempa di Indonesia, Hal tersebut disampaikan Dr. Daryono, S.Si., M.Si. selaku Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG melalui keterangan tertulisnya sebagaimana yang diterima redaksi persuasi-news.com pada hari ini Sabtu (6/9/2025).

Dari 4.071 kali gempa tersebut tercatat sebanyak 21 kali gempa diatas M 5,0 ,lalu sebanyak 4.050 kali gempa dibawah M 5,0 ,sementara itu 90 kali gempa dirasakan

Gempa Merusak 3 kali

Selain itu BMKG juga mencatat selama bulan Agustus 2025, terjadi 3 kali gempa merusak.

Gempa merusak terbesar yang terjadi pada bulan Agustus 2025 ,terjadi di 43 km arah tenggara Sarmi, Papua terletak pada koordinat 2.21° LS ; 138,91° BT, pada kedalaman 38 km, gempa tersebut tejadi pada hari Selasa (12/8/2025) pukul 15:24.:24 WIB , dengan kekuatan M6,3

Gempa besar merusak yang selanjutnya terjadi pada hari Minggu (17/8/2025) gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo M5,8, dengan Episenter,gempabumi terletak pada koordinat 1,30° LS ; 120,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 Km arah Utara Kota Poso, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.

Gempa merusak yang terakhir terjadi di bulan Agustus 2025, terjadi pada Hari Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 19:54:55 WIB, gempabumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan sekitarnya tersebut mempunyai magnitudo M 4,7 Episenter gempabumi, terletak pada koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button