Opini

FILM “GHOST CERTIFICATE”

Oleh : M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik Dan Kebangsaan)

Bandung, 27 Oktober 2025

Skandal “Ijazah Palsu” yang mendera Joko Widodo hingga kini belum juga berakhir. Teman menanyakan bagaimana kemungkinan ending nya. Secara refleks dijawab “endingnya ya Jokowi dipenjara”. Setiap kebohongan apalagi kejahatan, ujungnya terbongkar juga, dan penjahat itu akan dihukum. Soal ijazah adalah satu hal, hal lain yang mendera Jokowi masih banyak lagi.

Terhitung lebih dari 4 tahun skandal ini telah menghiasi wajah negara Indonesia. Dikualifikasi skandal karena selembar kertas seorang Presiden yang menjabat 10 tahun dapat mengguncang politik dan hukum dari bangsa yang telah merdeka 80 tahun. Masyarakat yang semestinya semakin terdidik ternyata mentoleransi, bahkan menghargai, kebodohan. Kebohongan dan penipuan juga.

Ijazah Jokowi bagai hantu disiang bolong, hantu Indonesia sundel bolong di punggung. Tulang punggung bangsa yang ternyata bolong-bolong.
Jadi teringat Petruk yang digelari Kantong Bolong.  Petruk dadi ratu, warga biasa yang jadi raja lalu pongah, serakah, sewenang-wenang, lupa pada asalnya.

Film “Ghost Certificate” penting untuk dibuat karena bernilai multi dimensional. Ada kecurangan akademik, operasi ala mafia, pabrik pemalsuan, perjuangan kejujuran, penghianatan dan budaya jilat, mitos dan mistik, kebobrokan aparat,, kampus yang tersandera, menteri yang berkonspirasi, hingga Presiden yang ambivalen. Keuangan yang menguasai hukum dan keadilan. Dahsyatnya kebohongan.

Fragmen film dapat dimulai dari buku kontroversial “Jokowi Undercover” Bambang Tri. Berlanjut pada gugatan perdata ijazah palsu dan penangkapan serta peradilan sesat atas Bambang Tri dan Gusnur. Pembelaan dan perjuangan TPUA, gerudugan ke UGM dan rumah Jokowi, pengaduan ke Baresrim Mabes Polri, kemunculan ahli seperti Dr Rismpn dan Dr Roy Suryo, drama Polda Metro Jaya, kisah lucu dan sedih Termul, serta masih banyak lagi.  Termasuk terbitnya buku “Jokowi’s White Paper” dan “Publik Yakin Ijazah Jokowi Palsu”.

Film ini jika dikemas apik akan sangat menarik paduan dari keculasan, konspirasi, heroisme, badut-badut, historikal, penjara, dan skandal monumental tingkat nasional dan internasional, lokal dan mondial.
Judul film dapat dikembangkan di samping “Ghost Sertificate” bisa juga “Petruk Berijazah Palsu”, “Undercover of Gang Mulyono/UGM”, “Curse of Jokowi’s Diploma/Kutukan Ijazah Jokowi”,  “Ghost Termul”, atau lainnya.

Bagi penulis skenario, produser, sutradara, dan bintang utama atau pemain figuran bagusnya berkumpul dan berdiskusilah terlebih dahulu dengan mengambil tempat misalnya di Pasar Pramuka.
Eng ing eng. The End.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button