RESHUFFLE AMAN DAN OMON PRABOWO

Oleh : M Rizal Fadillah ( Pemerhati Politik Dan Kebangsaan )
Bandung, 9 September 2025
Penggantian kabinet dilakukan Prabowo. Ada Budi Gunawan (Menko Polkam), Sri Mulyani Indrawati (Menkeu), Budi Arie Setiadi ( Menkop), Dito Ariotedjo (Menpora), dan Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran), ditambah Menteri baru Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf, Wamen Dahniel Anzar Simanjuntak. Menkeu yang baru adalah Purbaya Yudhi Sadewa, Menkop Ferry Juliantono, Menteri PMI Mukhtarudin. Menkopolkam dan menpora belum dirilis.
Kata teman itu resafel-resafelan atau resafel felan-felan. Tidak ada kejutan atau progres selain dianggap biasa-biasa saja. Yang ditunggu adalah berikutnya, dapatkah menyasar Listyo, Tito, Bahlil, Erick Thohir, Pratikno, atau peminggiran Luhut ? Sebab Budi Arie “judol” dan Budi Gunawan “PDIP” lengser tentu sudah seizin Jokowi dan Megawati. Adapun Sri Mulyani sudah dilepas IMF lama. Sejak pembangunan ekonomi Indonesia berbasis China, Amerika tidak suka.
Tidak ada heroisme untuk resafel kini. Kecuali jika penggantian Karding “domino” itu ternyata berefek domino pada Raja “hutan” Juli Antoni PSI. Artinya mulai berani merontokkan “Jokowisme” para gajah. Resafel saat ini adalah jalan aman Prabowo karena jika sama sekali tidak ada pergantian akan celaka jadinya. Mulyani membawa krisis fiskal, BG bertanggungjawab atas kerusuhan, sementara Budi “Judol” dan Dito “BTS” diributkan publik terus menerus.
Adapun penegakan hukum dan HAM akan tetap berada di ruang omon-omon tanpa penggantian Kapolri Listyo Sigit atau melepas parlemen untuk pemakzulan Gibran. Prabowo tidak boleh berprinsip “mikul duwur mendem jero” untuk melindungi Jokowi dan Gibran. Berikan hak hukum untuk menghukum para pelanggar hukum. Tida peduli ia adalah Wakil Presiden atau mantan Presiden.
Prabowo mewarisi sampah kerja Jokowi. Terlalu tinggi tumpukan kerusakan lingkungan hukum, politik, ekonomi, dan moral yang ditinggalkan Jokowi. Langkah awal seharusnya adalah pembersihan. Namun sayang, sebelum Prabowo dilantik ia dipanggil Jokowi ke Solo untuk menerima titipan sampah-sampah yang tidak boleh dibuang. Kumpulan orang-orang penjaga kepentingan Jokowi. Jokowi ingin tetap menjadi pengendali.
Gibran sudah pasti titipan. Bergandeng Prabowo untuk dimenangkan dengan segala cara. Prabowo-Gibran menang dengan cara curang. Gibran sendiri dipaksakan untuk lolos dengan merekayasa MK. Ia bocah yang cacat konstitusi dan demokrasi. Bahkan melanggar hak asasi.
Teriakan bersemangat pidato Prabowo tidak adekuat dengan kebijakan lapangan. Berapi- api seperti tokoh revolusioner, tetapi pelan-pelan, hampir suara berbisik, dalam praktek. Jalan omon. Mungkin benar ucapan teman bahwa ini resafel-resafelan atau resafel pelan-pelan. Jalan aman dibalik omon.
Rakyat tetap menuntut langkah signifikan yang bukan jalan aman bagi Prabowo sendiri, tapi aman bagi rakyat, heroisme adalah pengorbanan diri untuk rakyat. Berani mengambil kebijakan yang bukan semata mengamankan diri apalagi hanya berbusa-busa dengan omon.
Tuntutan itu adalah ganti Kapolri, adili Jokowi dan makzulkan Gibran. Prabowo harus membuka jalan bagi realisasi misi ini.
Memberi makna bagi reshuffle asli bukan palsu.
Menjadi bukti atas status diri sebagai Presiden asli.