Opini

SIAP TELAN PANCI

Oleh :M Rizal Fadillah ( Pemerhati Politik Dan Kebangsaan )

Bandung, 12 Oktober 2025

Termul tuh makin lucu saja. Dalam Konpers Ade Armando, Ade Darmawan, Andi Azwan, Andi Kurniawan dan lainnya telah mendesak untuk tersangkakan para terlapor di Polda Metro Jaya, bahkan mengancam akan mempropamkan Polisi. Ketika Ade Darmawan memancing yel  “Kita adalaah…?” Ada celetukan “Termuul..”. Weleh. Sebagai ternak rupanya bangga juga, sekurang-kurangnya oke saja.

Sebelumnya ada organisasi bernama termul atau ternak Mulyono yang dibentuk dan diketuai oleh Firdaus Oiwobo dengan simbol Monyet. Entah apa maksud berlambang monyet itu yang jelas monyet adalah hewan yang nakal, kurang ajar, bandel, menyembunyikan, dan serakah. Tapi kalau sudah terikat, ia penurut. Disuruh berlagak seperti orang berjalan bawa payung juga dilakukannya. Dasar monyet.

Kini muncul lagi pecinta Jokowi yang menantang untuk menelan panci sepabrik apabila ijazah Jokowi itu palsu. Ia yakin 1 trilyun persen asli. Gilanya, si calon penelan panci ke perut itu dengan lantang menyebut dirinya waras. Ia memasangkan panci ke kepalanya.
Orang waras kok telan panci, sepabrik lagi ?

Orang waras semestinya mendesak Jokowi untuk memperlihatkan ijazahnya, lalu tantang semua lembaga riset untuk membuktikan keasliannya, bukan malah dengan telan-telan panci segala. Panci itu untuk memasak di dapur, bukan untuk mendaftar di KPU atau KPUD.

Wahai para penjaga keamanan pabrik panci seluruh Indonesia, mohon untuk segera meningkatkan keamanan, karena ada ancaman dari monyet yang akan menelan panci-panci sepabrik. Waspadai karena mereka adalah robot-robot yang dikendalikan Mulyono dari jarak jauh. Jangankan panci, timah, kayu, batubara, minyak, hingga tanah-tanah pun telah dimakan dan ditelannya.

Kitab suci pernah mengingatkan adanya manusia bandel, serakah, dan pelanggar aturan yang dikutuk menjadi monyet. Demikian juga memperumpamakan manusia yang punya mata tapi tidak bisa melihat, punya telinga tapi tidak bisa mendengar, dan punya hati tetapi tidak punya empati dengan hewan ternak (an’aam), bahkan lebih rendah (adhol). Mereka adalah orang-orang yang tidak waras (ghofiluun).

Nah, Bapak yang siap telan panci demi Jokowi, tertawalah terbahak-bahak dengan dagelan pancinya.
Bapak itu pantas diberi gelar sebagai orang terwaras sedunia, lho.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button