Opini

SKRIPSI, IJAZAH, DAN REUNI PALSU

Oleh : M Rizal Fadillah

Uji digital forensik atas skripsi Joko Widodo oleh pakar digital forensik hasilnya bahwa skripsi tersebut palsu. Demikian juga dengan ijazah yang baik kajian font face, face comparison, ELA, RGB atas stempel, maupun membandingkan dengan ijazah temannya, maka dijakini ijazah Jokowi juga palsu.

Kini ada reuni Fakultas Kehutanan UGM yang konon diselenggarakan oleh angkatan 1980. Jokowi ikut menghadiri. Ia curhat soal tuduhan ijazahnya palsu. Awalnya terselenggaranya reuni tersebut mungkin dapat menolong Jokowi atas deritanya sebagai bukti ia pernah kuliah dan benar lulusan UGM.

Namun netizen cerdas terus menguliti reuni yang dinilai abal-abal atau palsu tersebut. Terkuak berbagai kejanggalan, antara lain :

Pertama, Jokowi hadir tampil beda dimana teman-teman atau peserta lain berseragam kaos biru, sedangkan Jokowi berbaju putih. Jokowi yang didampingi Iriana tidak mengikuti seluruh agenda reuni. Penghormatan atasnya tidak seperti kesetaraan teman.

Kedua, peserta reuni datang bersama-sama dengan menggunakan bis. Hal ini tentu tidak lazim dalam sebuah reuni alami. Lagi pula seluruhnya (kecuali Jokowi) memakai ID card yang menandakan bahwa mereka belum tentu hafal dan saling mengenal.

Ketiga, diantara yang diwawancara media ada yang mengaku bernama Mulyono yang setelah dikuliti sebenarnya bernama Wakidi. Ia tidak mengenal perkuliahan dengan benar. Soal jurusan dan skripsi penjelasannya belepotan. Ia mengaku lulus tahun 1987, jadi tidak tahu kelulusan Jokowi. Konon ia calo tiket terminal Tirtonadi.

Keempat, terpantau ada figur pejabat IKN Bambang Saptono yang bergabung dengan alumni. Ia dijuluki kameranen karena selalu menyertai Jokowi. Bambang bukan alumnus UGM tetapi ITB. Bambang Saptono juga orang operasinya Moeldoko.

Kelima, angkatan 1980 lalu reuni ke 45, aneh dan salah rekayasa, karena status alumni baru ada setelah lulus. Untuk mininal lulus 1985 saja maka reuni ke 45 itu tahun 2030 itupun jika reuni tiap tahun.

Reuni angkatan 1980 tidak berpengaruh terhadap pembuktian keaslian ijazah Jokowi. Cuma rangkaian dari drama yang telah banyak dibuat saja. Kini episode itu bernama reuni palsu. Menambah keyakinan publik bahwa Jokowi itu memang sedang menutupi sesuatu. Menutupi kepalsuan.

Orang bersalah dan berdosa biasa sembunyi.
Sembunyi dari kebohongan yang bakal terbukti.
Ijazah dan skripsi terus diinvestigasi.
Kini sang alumni imitasi mencoba bersembunyi di balik reuni.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 28 Juli 2025

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button