Usai Channel Youtube Diblokir , Kini Akun Instagram Masjid Jogokariyan Diblokir

Yogjakarta, 24 Juni 2025
Akun Instagram Masjid Jogokariyan Diblokir, hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram masjidjogokariyan.id pada hari ini Selasa (24/6/2025)
📢 PENGUMUMAN RESMI: Terkait Pemblokiran Akun Resmi Masjid Jogokariyan
Dengan ini kami sampaikan bahwa:
🔒 Akun Instagram @masjidjogokariyan (utama)
🔒 Akun Instagram @remajamasjidjogokariyan
🔒 Akun Instagram @kampoengramadhanjogokariyan
🔒 Akun Instagram Himpunan Anak Anak Masjid Jogokariyan .Tulis akun tersebut
Telah diblokir secara sepihak oleh pihak platform dan tidak lagi bisa diakses hingga waktu yang belum ditentukan, jelasnya.

Untuk sementara waktu, seluruh informasi resmi kegiatan Masjid Jogokariyan dan unit-unitnya akan dipusatkan dan disiarkan melalui akun alternatif resmi kami:
👉 @masjidjogokariyan.id
Kehilangan akses ini tidak akan menghentikan semangat dakwah dan pelayanan kami kepada masyarakat. Kami terus berikhtiar dan mengedepankan jalur resmi agar keadilan bisa ditegakkan, tegasnya.
Jazakumullahu khairan atas doa, dukungan, dan kesetiaannya. Masjid Jogokariyan Yogyakarta, tutupnya.
Sebelumnya Channel Youtube Masjid Jogokariyan Diblokir secara sepihak oleh pihak Youtube karena dianggap melanggar peraturan YouTube karena berafiliasi dengan kelompok ekstrimis atau kriminal.
Sekedar Infomasi, Meta Menonaktifkan Ribuan Akun Hanya Karena Menyuarakan Kemerdekaan Palestina
Raksasa media sosial Meta telah secara sistematis menyensor suara-suara pro Palestina. pemilik Facebook dan Instagram itu, telah menghapus unggahan pro Palestina.
Bukan hanya itu , mereka telah menonaktifkan ribuan akun hanya karena menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Penyensoran konten-konten yang dilakukan Meta untuk mendukung Palestina tersebut beralasan karena dianggap melanggar panduan komunitas .
Human Rights Watch (HRW) sebagaimana dikutip dari alJazeera https://www.aljazeera.com/news/2023/12/21/meta-stifling-pro-palestine-voices-on-social-media-hrw , menyatakan pihaknya telah menelaah lebih dari 1.000 kasus penyensoran Meta di 60 negara, yang mendokumentasikan “pola penghapusan dan penekanan yang tidak semestinya terhadap kebebasan berbicara, termasuk ekspresi damai dalam mendukung Palestina dan debat publik tentang hak asasi manusia Palestina”.