”Warning” Buat Prabowo

Oleh : Yusuf Blegur
Bekasi, 8 Agustus 2025
Saatnya Prabowo mengambil keputusan, menjadi penjahat dan pengkhianat atau pahlawan bagi rakyat, negara dan bangsa Indonesia?. Prabowo harus memilih menjadi durhaka pada Jokowi dan oligarki atau durhaka pada rakyat dan Tuhan yang diyakininya?
Sebagai pemegang kekuasaan tertingggi di Indonesia dengan menjabat kepala negara dan kepala pemerintahan, Prabowo sudah seharusnya merespon cepat tuntutan rakyat untuk mengadili Jokowi termasuk tuntutan para purnawiran TNI melengserkan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Kenapa Prabowo harus sesegera mungkin mengambil langkah-langkah hukum dan politik untuk mengadili Jokowi dan Gibran?. Uraian paling lugas dan obyekit diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jokowi dan Gibran merupakan beban dan masalah krusial bukan saja hanya untuk rakyat, negara dan bangsa Indonesia, melainkan juga buat Prabowo pribadi sebagai presiden.
Pasalnya, Jokowi meninggalkan warisan buruk sekaligus jahat terutama kerusakan dan kehancuran tata kelola negara baik dalam penyelenggaraan konstitusi maupun demokrasi. Hampir semua bidang kehidupan terutama dalam aspek politik, ekonomi, hukum, budaya, pertahanan dan keamanan telah mengalami kemererosotan moral dan materil. Telah terjadi kerusakan fundamental dalam kejidupan berbangsa dan bernegara.
2. Praktik-Praktik kekuasaan Jokowi saat mejadi presiden sebelumnya, hanya bisa membuat Prabowo sebatas melakukan penyelamatan Indonesia dari kecenderungan menjadi negara gagal (failed state) dan atau perpecahan bangsa (disintegrasi).
Prabowo lebih disibukan pada menyelesaikan dampak dari distorsi kebijakan Jokowi selama hampir satu dekade pemerintahannya. Sumber daya alam terus terkuras akibat eksploitasi membabi buta. Korupsi mewabah bak pandemi. Utang dan bungat maha dahsyat. Pajak tinggi dan menyeluruh yang mencekik rakyat. Jumlah pengangguran melonjak, kemiskinan melambung dan kejahatan semakin meningkat.
Stabilitas poltik dan ekonomi terus bergejolak. Semua itu menjadi pekerjaan rumah dan tanggungjawab Prabowo yang tak semestinya akibat ulah Jokowi dan kroni yang menyuburkan “state organized crime” selama dua periode berkuasa. Prabowo tak lebih hanya sebagai presiden tukang cuci piring dari kotoran sampah dan syahwat kekuasan Jokowi, keluarga dan kroni serta oligaki sebagai majikan mereka.
3. Jika Prabowo bergeming dan abai bahkan membiarkan manuver sekaligus kejahatan terselubung Jokowi dan genknya dalam pemerintahannya, maka besar kemungkinan Prabowo yang akan menjadi korban atau tumbal dari konspirasi dan proxy Jokowi cs yang memiliki sumber daya uang besar, jejaring struktural dan kultural yang kuat, serta skenario merebut kekuasaan dengan strategi yang tersusun secara terstruktur, sistematis dan masif.
4. Ada motif kekuasaan yang kuat dari Jokowi dan oligariki terutama untuk melengserkan Prabowo sebagai presiden dan menyiapkan Gibran sebagai penggantinya. Selain mengamankan Jokowi, keluarga dan kroni dari konsekuensi hukum selama penyimpangan kekuasaan yang dilakukannya dan menjalankan kesinambungan bisnis raksasa oligarki, menjadi faktor paling utama upaya mengkudeta Prabowo.
Terlebih saat Prabowo mulai mengambil kebijakan pro rakyat yang berarti equivalen dengan mengancam kepentingan Jokowi dan Genk Solonya serta oligarki sang bohir. Banyak asumsi berkeliaraan seputar ancaman terutama yang sejak di i dan menimbulkan kehebohan dari Dr. Connie Rahakundini Bakrie-pengamat militer yang menyiratkan usia jabatan presiden Prabowo hanya dua tahun dan Gibran disiapkan sebagai presiden yang melambangkan betapa kekuasaan Jokowi sulit disingkirkan.
5. Segala daya upaya dan cara dilakukan Jokowi dan habitat monster kekuasaannya untuk mendongkel Prabowo sebagai presiden. Tak hanya pelbagai kerusuhan yang dirancang, kroni Jokowi dalam kabinet kementerian dan lembaga tinggi negara, terus melakukan pembusukan pemerintahan dan pembunuhan karakter Prabowo melalui kebijakan kontroversi yang mengkhianati kepercayaan, melukai dan menindas rakyat.
Brutus-Brutus yang dikomandoi Jokowi dalam pemerintahan Prabowo, semakin intens mendorong instabilitas negara dan “chaos” yang penuh darah dan kematian rakyat. Tujuannya tak lain dan tak bukan hanya ingin menimbulkan kemarahan dan perlawanan rakyat serta mosi tidak percaya kepada kepemimpinan Prabowo.
Selanjutnya agenda menyingkirkan Prabowo sebagai presiden terasa lebih mudah tanpa menggunakan perang konfrontatif atau berhadapan langsung dengan Prabowo decara terbuka. Seiring itu sambil mencuci tangan, kerja-kerja politik kotor Jokowi, kroni dan oligarki terus bergerak memframing kekuatan oposisi dan figur pemimpin cakap dan bersih seperti Anies Baswedan sebagai dalangnya. Sungguh fitnah keji yang sering berulang dari Jokowi dan ternak-ternak jijiknya.
Oleh karena itu, dari situasi dan kondisi, dari konstelasi dan konfigurasi politik yang sejatinya sudah harus terbaca oleh Prabowo. Sudah selayaknya dan bahkan menjadi kewajiban Prabowo untuk mengadil Jokowi dan memakzulkan Gibran sebagai wapresnya sebagaimana tuntutan dan kehendak rakyat.
Prabowo sebisanya memanfaatkan momentum dan mengambil langkah “blessing in disguise, meskipun menjadi presiden lahir dari kecurangan juga kejahatan konsitusi dan demokrasi hasil rekayasa Jokowi dan oligarki. Prabowo harus bisa memanfaatkan kepercayaan dan harapan rakyat untuk menyelamatkan Indonesia dengan mengadili Jokowi dan populasi ternaknya serta pemakzulan Gibran secepatnya.
Bagi Prabowo yang tersendera akut oleh kekuasaan Jokowi dan oligarki, kini memasuki pertarungan “kill or to be killed, sebuah peperangan hidup mati Prabowo melawan Jokowi dan dominasi oligarki demi rakyat, negara dan bangsa Indonesia.
Jangan sampai rakyat juga kehilangan kepercayaan terhadap Prabowo dan pemerintahannya dalam mengemban mandat dan tuntutan mengadili Jokowi dan pemakzulan Gibran sebagai wapres. Karena boleh jadi Jika Prabowo masih melindungi Jokowi dan Gibran, maka akan muncul gerakan eskalatif dan simultan rakyat pemakzulan presiden dan wakil presiden, juga pengadilan rakyat untuk Jokowi.
Ini hanya sekedar pendapat rakyat dan “warning” buat Prabowo.
Selamat dan semangat amanah sang presiden. Jadilah wakil rakyat yang sesungguhnya, maka Prabowo niscaya akan menjadi wakil Tuhan yang sejatinya. Prabowo bukan wakil Jokowi dan keluarga atau kroninya, apalagi wakil oligarki.
Semoga.