JOKO WIDODO JAHAT MERUSAK KASMUDJO

Oleh : M Rizal Fadillah ( Pemerhati Politik Dan Kebangsaan
Bandung, 16 Juni 2025
Kasihan Pak Kasmudjo yang telah menjadi korban dari permainan Jokowi. Demi menutupi kebohongan akademik, ia rela membuat Kasmudjo menjadi susah dan tertekan. Meski mampu tersenyum dan tertawa saat Jokowi berdrama sebagai alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang “bolak-balik” dibimbing skripsi oleh pembimbing “galak” nya, namun kini Pak Kasmudjo ketakutan menghadapi siapapun yang datang apalagi untuk terlibat dalami masalah hukum.
Awalnya Joko Widodo berterimakasih pada jasa kasmudjo sehingga akhirnya ia dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Kehutanan UGM. Ini membangun keyakinan bahwa Kasmudjo adalah Pembimbing Skripsi. Namun ketika Kasmudjo menyatakan dirinya bukan Pembimbing Skripsi, maka Joko Widodo mengklarifikasi bahwa Kasmudjo adakah Pembimbing Akdemik. Kondisi menjerat Kasmudjo ketika status Pembimbingnya menyebabkan ia ikut digugat Ir. Kamardin, SH di PN Sleman.
Secara jujur ia menyatakan saat itu dirinya hanya berstatus Asisten Dosen. Kondisi memprihatinkan ketika Kasmudjo kaget atas kedatangan Dr. Rismon dikediamannya dan mengungkapkan bahwa ia bukan pula berstatus sebagai Pembimbing Akademik. Nah ambruk pernyataan Joko Widodo dan terpaksa bersilat lidah lagi bahwa Pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro. Bukan Kasmudjo.
Kasmudjo semakin kelimpungan, sementara Joko Widodo mengasah akal bulus. Saatnya rakyat menolong Kasmudjo dari penzaliman Joko Widodo. Kasihan orang tua polos dan jujur yang berjalan apik berdedikasi sebagai dosen. Masuk dalam jeratan jaringan laba-laba Jokowi. Ada aktor yang diduga berperan besar terkait ijazah Jokowi, mantan Rektor UGM Pratikno. Berbanding terbalik dengan Kasmudjo yang polos, Pratikno tentu jauh lebih “pintar” dan “berpengaruh”. Sesungguhnya yang lebih patut untuk dituntut hukum di samping Joko Widodo adalah Pratikno.
Kini skenario yang diduga melibatkan Pratikno mulai ambrol. Penyembunyian permainan ijazah terus terkuak. Ternyata perekayasaan terjadi pada banyak dokumen dari skripsi, ijazah, foto-foto, hingga koran pengumuman. Korban berjatuhan dan Pak Kasmudjo adalah salah satunya.
Betapa jahatnya Joko Widodo.