Opini

Makin Cetar Membahana, Widodo Dan Dani Iskandar Adalah Kunci Ijazah Palsu JkW Menurut Beathor Suryadi

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes

Jakarta, 20 Juni 2025

Saya kembali menggunakan Diksi “Cetar Membahana” khas Syahrini ini bukan saja dalam artian “Sesuatu yang sangat menarik perhatian, spektakuler, dan luar biasa” namun juga bisa berarti “Cetha Wela-wela” alias “Sangat terang benderang” apa yang Viral hari-hari ini soal Statemen Bambang Beathor Suryadi (BBS) Politisi senior PDI Perjuangan tentang Ijazah JkW (palsu) versi UPP alias Universitas Pasar Pramuka.

Hal ini perlu untuk ditegaskan karena dalam penjelasan BBS kemarin ada beberapa hal yang perlu dipastikan menyangkut nama-nama yang sudah disebutkan sebelumnya, mulai dari Anggit Nugraha, David dan Nugroho (“Tim Solo”), Dani Iskandar, Indra dan Yulianto (“Tim Jakarta”), Prasetyo Edi Marsudi (DPRD DKI dari PDIP), Andi Widjayanto / AW (Mantan Sekab dan Gubernur Lemhanas), M Syarif (Gerindra DKI), hingga Juri Ardiantoro (Mantan KPUD DKI & KPU).

Hal ini karena banyak yang gagal faham dengan sikap kehati-hatian AW tersebut (apalagi Ybs selaku mantan Pejabat Negara) menanggapi statetemen BBS dengan terkesan “sungkan mengkonfirmasi” alias tidak membenarkan, namun juga -ini yang penting- AW juga tidak menolak secara tegas apa-apa yang disampaikan oleh BBS. Detailnya bisa dilihat dalam YouTube SentanaTV berjudul “Ijazah Palsu dibuat di Pasar Pramuka??? Kita langsung tanyakan ke orangnya!!! www.youtube.com/live/buZkTj-q0Es mulai menit ke-3 lewat 15-detik dan seterusnya.

Memang Video Tayangan langsung (Live) semacam itu sangat beresiko menimbulkan multipersepsi yang menontonnya, apalagi wawancaranya dilakukan oleh host Mikhael Sinaga secara “door stop” di sebuah area terbuka sehabis acara tanpa dilakukan editing samasekali. Tentu hal ini akan sangat berbeda bilamana Sentana sempat merekam terlebih dahulu, kemudian mengedit (baca: dipilih-pilih) mana statemen yang menguntungkan saja yang ditayangkan dan yang merugikan disembunyikan (seperti kebanyakan konten materi YouTube gerombolan “Ceboker Nusantara” penebar HoaX kampungan itu.

Saya secara obyektif sangat menghargai dan bisa memaklumi sikap kejujuran materi sebagaimana yang ditayangkan oleh SentanaTV dan Balige Academy dalam Perjalanan bersejarahnya di Jateng-DIY saat ini, karena mereka tampilkan 100% apa adanya saat Live, termasuk yang fenomenal dan spektakuler saat mendapatkan Penegasan jujur dari Pak Ir. Kasmudjo beberapa hari lalu yang membongkar kebohongan JkW yang sangat memalukan soal klaimnya sebagai “Dosen Pembimbing Skripsi” dan “Dosen Pembimbing Akademik” yang secara tegas dibantah Pak Ir. Kasmudjo kemarin.

Kembali kepada cerita BBS soal “Ijazah Palsu JkW versi UPP” ini sebenarnya memang kita tidak akan lupa nama besar kawasan diseputaran Salemba tersebut. Pasar ini berada di Jalan Pramuka Raya yang masuk wilayah RW 06, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat dan lebih dikenal dengan Pasar Pramuka Pojok atau Pramuka Jati. Di sekitar tahun 60-an pasar ini sudah ada namun masih pasar tradisional layaknya tempat penjualan sayuran, buah-buahan di pagi dan siang hari, namun ketika malam berubah jadi pasar loak penjualan buku-buku. Perkembangan berikutnya di tahun 70-an pasar ini berubah menjadi tempat bantuan pembuatan skripsi, karena banyak yang berprofesi sebagai Tukang ketik.

Dari maraknya jasa pengetikan Skripsi dan materi perkuliahan inilah, pasar Pramuka tersebut mulai dikenal menyediakan berbagai sarana, bahan dan materi Penunjang, termasuk Usaha Penjilidan, Pencetakan Sampul dari teknologi HandPress, Litografi, Offset, Laser hingga Fotocopy Hitam-putih dan Berwarna. Bahkan berbagai kelengkapan dokumen marak disediakan disana, termasuk Kertas segel, meterai, Cap / Stempel dsb yang membuatnya dikenal “Palu gada” (aPA LU mau Gua ADA). Dari sinilah dimungkinkan ada hal-hal negatif mulai bisa dikerjakan disana, misalnya Pembuatan Nota, Kuitansi, hingga Ijazah Palsu.

Sebenarnya cerita miring banyaknya Pejabat publik, mulai dari Anggota Dewan, Camat, Bupati / Walikota, Gubernur hingga Menteri yang ijazahnya berasal dari “Kampus UPP” ini sudah sering terdengar. Termasuk salah seorang Menteri kemarin yang awalnya adalah seorang tokoh muda di sebuah stasiun TV swasta, karena rekan di lembaga penyiaran tersebutlah yang pernah (bersaksi) menceritakannya sebelum Ybs jadi menteri. Tetapi bila cerita BBS ini benat, maka memang Indonesia harus mau membongkar sejarah kelam bahwa pernah dipimpin okeh “Lulusan UPP” diatas, sungguh membagongkan, Terwelu.

Penjelasan nama Widodo (Tim Solo) yang berkolaborasi dengan Dani Iskandar (Tim Jakarta) ini detail dan sangat jelas berani diceritakan secara Live Zoom oleh BBS di INewsTV yang dipandu Host Mbak Anisa Dasuki dan YouTube-nya bisa dilihat youtu.be/PLDvnxenjW4 Disitu memang tampak nama-nama lain, termasuk AW dan Tim Solo / Jakarta lainnya bisa jadi tidak mengetahui secara pasti bagaimana Kisah Ijazah Palsu JkW versi Pasar Pramuka itu direkayasa produksinya bukan di Universitas semestinya, dalam hal ini UGM Jogja. Maka kalau hal ini benar terjadi, mengapa UGM bisa “meyakini” bahwa Ijazah itu dari sana dan Bareskrim Polri berani juga menyatakan “identik” ? Ambyar.

Kesimpulannya, Kronologi “Ijazah JkW dari UPP” sebagaimana detail disampaikan secara Live di TV swasta nasional iNewsTV oleh BBS ini sudah jadi pengetahuan masyarakat luas, artinya kalau memang benar maka Aparat harus segera menindaklanjutinya, tidak boleh abai dan hanya tebang-pilih perkara. Ironisnya Pasar Pramuka sudah (di) terbakar tanggal 02/12/2024 kemarin, jadi bisa dimungkinkan banyak “bukti dan saksi” yang menghilang (?), semoga ini bukan kesengajaan pihak-pihak tertentu untuk menghapus jejak Ijazah tersebut. Namun demikian sekalilagi kita percaya, Gusti Allah SWT tidak Sare dan akan membuka semua yang ditutup-tutupi dengan caraNya …

)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen – Jakarta, Jumat 20 Juni 2025

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button