Global Peace Convoy (GPC) Indonesia Yang Tergabung Dalam Global Sumud Flotilla Harus Kembali Ke Tanah Air

Jakarta, 13 September 2025
Sebagaimana diketahui Sejak 31 Agustus 2025, Global Peace Convoy (GPC) Indonesia yang terdiri dari wakil NGO, publik figur,medis, dan jurnalis, telah berangkat ke Tunisia untuk bergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) – misi maritim terbesar yang diikuti lebih dari dari 1.000 lebih peserta dari 47 negara dengan sekitar 80 kapal.
Misi tersebut bertujuan untuk menembus blokade Gaza, membuka jalur kemanusiaan, dan menggugah kesadaran dunia atas genosida yang sedang berlangsung. Flotilla ini juga
menegaskan dirinya sebagai sebuah gerakan damai tanpa kekerasan (non-violence), semata-mata untuk misi kemanusiaan.
Global Peace Convoy (GPC) Indonesia Yang Tergabung Dalam Global Sumud Flotilla
Harus Kembali Ke Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan melalui press release yang diterima redaksi persuasi-news.com pada hari ini Sabtu (13/9/2025).
Dalam press release tersebut mereka mengatakan, Selama hampir dua pekan di Tunisia, peserta GPC Indonesia aktif mengikuti pelatihan,berkoordinasi lintas negara, serta menyiapkan berbagai hal untuk pelayaran. Namun perjalanan besar ini menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks.
Kendala Teknis Kapal Yang Belum Layak Berlayar Jauh
Kendala Teknis Kapal Yang Belum Layak Berlayar Jauh menjadi salah satu Persoalan yang dihadapi oleh GPC Indonesia, selain itu Cuaca ekstrim yang menyebabkan kerusakan pada kapal, termasuk armada GSF
dari Spanyol yang singgah di Tunisia. jumlah kapal siap layar berkurang banyak, sementara peserta terus membludak. Steering committee Global Sumud Flotilla (SC GSF)
memutuskan untuk mengurangi jumlah peserta, sesuai dengan ketersediaan kapal, ungkapnya.
Memberikan jatah kursi peserta indonesia kepada peserta internasional lain. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk lebih menjamin kesuksesan misi global sumud flotilla yang terus diperjuangkan bersama, lanjut mereka.
Sikap GPC Indonesia Dipuji Steering Committee Global Sumud Flotilla ( SC GSF )
Sikap Global Peace Convoy ( GPC ) Indonesia tersebut dipuji oleh Melanie Schweizer ( SC GSF ), sebagai bentuk sikap kontingen relawan yang
memahami misi GSF.
Indonesian delegation are being great examples of people understanding of mission. They made generous monetary contribution and are campaigning at home and abroad to make it successful and cede their 30 to make place for everyone else,’ tulis Melanie Schweizer dalam pernyataan SC GSF pada kanal resmi SGF di Signal.
Dukungan Nyata Indonesia Dalam Mensukseskan Misi Kemanusiaan
Maritim Terbesar Dalam Sejarah
Global Peace Convoy Indonesia telah Telah mengirimkan 30 anak bangsa terbaiknya yang telah siap secara
fisik dan mental untuk ikut serta langsung dalam misi penuh resiko. Selain itu, mereka juga menyumbang lima kapal untuk diikut sertakan dalam barisan armada Global Sumud Flotilla. Lalu GPC Indonesia memberikan bantuan akomodasi bagi para peserta internasional selama di Tunisia.
Misi GPC Indonesia Sejalan Dengan GSF
Sejak awal, misi GPC Indonesia sejalan dengan GSF, yaitu: Menembus blokade Gaza dan membuka koridor kemanusiaan, yang kedua yakni Menggugah kesadaran dunia terhadap genosida bangsa Palestina di Gaza.
Bagi GPC Indonesia, jika GSF berhasil mencapai Gaza maka berarti blokade berhasil didobrak. Saat rilis ini ditulis, dengan masifnya keterlibatan bangsa dunia dalam kegiatan GSF, misi kedua sudah tercapai.
Mempersiapkan Misi Berikutnya Dengan Serius, Profesional, Dan
Terencana
GPC INDONESIA kembali ke
Indonesia untuk mempersiapkan misi berikutnya dengan serius, profesional, dan terencana, karena perjuangan membuka blokade Gaza adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, strategi, dan kolaborasi berkelanjutan, tegas mereka.
Tim Global Peace Convoy Indonesia Berterima Kasih pada Pemerintahan Dan Bangsa Indonesia
Tim Global Peace Convoy Indonesia berterima kasih pada Pemerintahan Indonesia yang diwakili Kedubes Indonesia di Tunisia atas seluruh bantuan, pengamanan, fasilitas yang diberikan. Mereka juga juga mengapresiasi dukungan, doa, dan keterlibatan bangsa Indonesia. Kerja kita terus kita lanjutkan.
Global Peace Convoy (GPC) Indonesia
“Tidak ada kemerdekaan bagi dunia sebelum Palestina merdeka”, tutup press releae tersebut.