Opini

Karangan Bunga Mulai Berdatangan Sampai Ada JkW KW Alias Palsu Hari Ini, Ada Kejadian apa? Ambyar

Karangan Bunga Mulai Berdatangan Sampai Ada JkW KW Alias Palsu Hari Ini, Ada Kejadian apa? Ambyar

Oleh: Dr KRMT Roy Suryo, M.Kes

Jakarta, 21 Juni 2025

Semenjak pagi tadi, media-media “Pro Oslo” dan YouTube beberapa anggota “Ceboker Nusantara” mulai heboh dan cukup berisik menayangkan peristiwa yang terjadi hari ini, Sabtu 21/06/25 di Gang Kutai Utara No 1, Sumber Solo Jawa Tengah. Mungkin karena saking tampak inginnya segera kejar tayang, sampai sampai ada yang menuliskan judul pada thumbnail YouTubenya dengan kata “kabanjiran” (?), padahal seharusnya “kebanjiran”.

Adalah Solo Times yang sangat kentara selalu memberitakan apa saja yang terjadi di rumah tersebut, hari ini mereka menulis Judul tayangannya “Rumah JkW Kabanjiran Karangan Bunga dst”, bukan kata Kebanjiran sesuai EYD, namun “Kabanjiran” yang ditulisnya, ada di youtu.be/lCXL7HUZQYI Meski Typo ini tidak memengaruhi arti diksi tersebut, tetapi jelas menunjukkan ketergesa-gesaan redaksinya, entah karena sebab apa.

Padahal tayangannya sebenarnya biasa-biasa saja, hanya ingin menunjukkan bahwa hari ini banyak Karangan Bunga yang berdatangan, mulai dari Taffel/table-bouquet (Karangan bunga ukuran Meja) hingga Krans / Bunga Papan ukuran besar yang dikirim oleh berbagai pihak melalui Florist / Toko bunga diseputaran kota yang kini sedang berharap -meski menjadi kontroversi akibat “buta sejarah”- ingin menjadi DIS / Daerah Istimewa Surakarta tersebut.

Sedikit tentang DIS yang gerakannya tampak sedang diupayakan, tentunya hal ini samasekali sangat berbeda dengan sejarah DIY / Daerah Istimewa Yogyakarta yang sejak jaman perjuangan Republik Indonesia saat-saat kemerdekaan dulu sudah jelas keberpihakannya, namun hal detail soal ini sebaiknya saya bahas dalam tulisan tersendiri mendatang. Yang jelas ingat kata Bung Karno “Jas Merah” alias JAngan Sekali-sekali MEninggalkan sejaRAH.

Kembali pada tayangan YouTube Solo Times, cukup banyak Karangan Bunga yang terlihat dan bisa dibaca nama-nama pengirimnya, lengkap dengan Merk / Brand Perusahaan atau Kelompoknya, sampai kepada Jabatan Publik yang kini diembannya. Padahal untuk pejabat publik, sekarang sudah ada himbauan Efisiensi agar tidak boros mengeluarkan Anggaran Negara (apalagi yang berasal dari Uang Rakyat) untuk kebutuhan-kebutuhan tersier seperti itu.

Terbaca sederetan nama yang kelihatan afiliasinya itu, antara lain yang dari pihak swasta ada Decky Tirtadjajaningrat (Djajaningrat Group), Dr Alim Markus (Maspion Group), Prajogo Pangestu (Barito Pacific Group), Tomy Winata (Artha Graha Group), kemudian Relawan / Pendukungnya seperti Ir H Darmizal MS (Ketum ReJo / RElawan JOkowi), Boni Hargens, PhD (Direktur LPI / Lembaga Pemilih Indonesia), Prof Dr H Paiman Raharjo Dwijonegoro (dulunya Wakil ProJo / PRO Jokowi, meski kini karangan bunga dikirim atasnama Rektor Universitas Jakarta International).

Dari Pejabat publik yang kini masih menduduki posisi bergaji negara antara lain tampak Karangan bunga dari Kolonel CPM Sugiarto SIP (Danpomdam IV/Diponegoro), Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia), Dr H Bima Arya Sugiarto (Wakil Menteri Dalam Negeri), hingga kepada Tony Wenas (PT Freeport Indonesia) dan Kwok Fook Seng (Ambassador of Singapore to Indonesia). Tentu sebenarnya masih ada yang lain, namun sampai saat Liputan di YouTube Solo Times ditayangnkan, itulah yang sempat terdokumentasikan mereka.

Lucunya, karena yang dikirimi Karangan Bunga tersebut hanya bisa nongol sebentar, itupun tampak berbaju tertutup rapat (Baju Putih lengan panjang sampai ke pergelangan tangan, padahal biasanya digulung sampai setengahnya, entah mau menutupi apa atau oleh sebab sakit lain) dengan Celana Panjang Hitam dan Sepatu Sneakers Hitam-Putih, itupun tidak ada di YouTube ini tetapi YouTuber lainnya, maka Solo Times malah meliput JkW KW alias JkW Palsu berbaju Batik yang tampak diseputaran area tersebut.

Bahkan di menit ke-5 sampai akhir, orang yang diketahui berasal dari Bandung ini malah “dimanfaatkan” oleh beberapa pengunjung disana untuk (seolah-olah) bergaya JkW sampai mau erkata “Terimakasih Ucapannya”. Karena sebenarnya ada momentum saat JkW nongol sebentar ditemani Iriana dan Wahyudi sepupunya (yang dikenal sempat mengantarkan ” Ijazah ?” ke Mabes Polri beberapa waktu lalu), namun tidak tayang di YouTube Solo Times judul yang ini, Ambyar.

Kesimpulannya, Liputan Solo Times diatas semakin mengonfirnasi “(Sakit) Apa ?” yang sebenarnya dialami oleh JkW, sampai sampai di momen yang hari ini terjadi-pun, hanya bisa nongol sebentar dan itupun berbalut baju rapat tidak seperti biasanya, untung tidak menggunakan Sebo atau Balaclava, bisa bisa malah jadi Viral. Bahkan selain Ucapan Selamat yang diteriakkan sebagian orang disana, malah juga terdengar kencang teriakan “Semoga lekas sembuh” (?). Kalau memang sakit, sebaiknya segera ditangani atau diobati serius agar segera pulih dan bisa mempertanggungjawabkan senua apa yang ditagih atau diminta masyarakat selama ini …

)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen – Jakarta, Sabtu, 21 Juni 2025

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button