Opini

SAATNYA POLISI JUJUR SOAL IJAZAH JOKOWI

Oleh M Rizal Fadillah ( Pemerhati Politik Dan Kebangsaan )

Bandung, 9 Agustus 2025

Setelah bertahun-tahun ijazah Joko Widodo sembunyi atau disembunyikan dan ditutup rapat-rapat oleh yang bersangkutan, kini sedikit-demi sedikit terkuak eksistensi dan kualifikasinya. Segera terjawab ketidakaslian atau kepalsuannya. Tinggal kejujuran yang dibutuhkan untuk menyatakan atau mengumumkannya. Dan tuntutan itu kini ada pada Kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya.

Gugur dalih Joko Widodo bahwa ia hanya akan memperlihatkan atas perintah pengadilan. Ia tidak sadar bahwa publik sesungguhnya sudah tahu ijazah itu palsu. Dari foto copy tayangan Dekan Fakultas Kehutanan, penunjukan pada media tanpa boleh difoto, tampilan ijazah “asli” oleh Dian Sandi, dan tayangan foto copy Bareskrim Mabes Polri saat umumkan penghentian, maka jelas ijazah Joko Widodo itu ya begitu.

Atas begitunya ijazah itu, maka bagi Roy Suryo dan Rismon Sianipar ratusan bahkan ribuan persen diyakini bahwa ijazah Joko Widodo itu palsu. Entah Jokowi yang memalsukan atau pihak lain yang membuatkannya, yang jelas Joko Widodo telah menggunakan ijazah tersebut sehingga mampu menjadikan dirinya Presiden untuk masa jabatan 10 tahun.

Sang ijazah yang telah menbuat bangsa ini tampak bodoh bahkan gila itu telah disita atau berada di tangan Polda Metro Jaya. Satu langkah lagi untuk mendekati bukti palsunya  ijazah tersebut yakni kejujuran. Tentu melalu mekanisme pengujian forensik yang profesional dan mandiri. Ijazah sakit itu harus segera masuk ke ruang laboratorium.

Rakyat Indonesia harus tahu hasil yang diumumkan secara transparan atau apa adanya bukan rekayasa dan manipulasi ala Djuhandhani seperti dahulu. Polri tidak boleh melumuri kembali wajahnya dengan kotoran Joko Widodo. Tampilan cahaya dari wajah kejujuran adalah martabat kebenaran. Aturan harus ditegakkan.

Uji labfor kini harus benar-benar cermat dengan alat bukti asli dengan BAP penyitaan dan otentikasi pembanding. Uji labfor Bareskrim terdahulu diragukan dan tidak jelas otentikasi pembanding. Lagi pula belum pro jutisia sehingga tidak dapat dipegang akan kebenaran hukumnya. Dr Roy Suryo telah menguji 3 ijazah teman Joko Widodo yang “tidak identik” dengan ijazah Joko Widodo. Ia pun masih memiliki 10 ijazah otentik lainnya.

Uji laboratorium forensik terbuka harus segera dilaksanakan sebelum korban berjatuhan akibat rekayasa, mafia, dan kerja pura-pura.
Kapolda Metro Jaya dan juga Kabareskrim yang baru dituntuk untuk tegas melakukan koreksi atas kegagalan pola dan kinerja lama. Joko Widodo itu bukan Tuhan dimana semua harus menghamba.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button