Ujian 1 (Pertama) Polri PRESISI: Banyak TerMul (Ternak Mulyono) Sebar HoaX, Dibiarkan saja?

Ujian 1 (Pertama) Polri PRESISI: Banyak TerMul (Ternak Mulyono) Sebar HoaX, Dibiarkan saja?
Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
Jakarta, 15 Juni 2025
Pertama-tama, Mengapa judul tulisan ini adalah “Ujian 1 (Pertama)?” Karena sebenarnya sangat jelas ada kaitannya dengan tulisan sebelumnya kemarin (“Kapolri Janji akan PRESISI dalam Kasus Ijazah Palsu, Kita Tunggu dan Biar Seluruh Rakyat Indonesia Jadi Saksi”). Dimana banyak sekali komentar pembaca yang bersikap skeptis hal diatas sulit dilakukan, karena -menurut Netizen- Kapolri pernah bersama-sama dengan JkW ketika masih Walikota di Solo selaku Kapolresnya, jadi sulit, Wallahualam.
Meski saya ingin menaruh pandangan optimis dan mencoba positif dalam merespon statemen (baca: janji) Kapolri yang disampaikannya Kamis 12/06/25 di Mabes Polri kemarin, namun memang semua berpulang kepada mereka sendiri, apakah benar-benar bisa PRESISI dalam Kasus Ijazah Palsu JkW atau hanya omon-omon (dan bahkan angan-angan saja) sebagaimana kekhawatiran Netizen mengingat kasus-kasus lalu seperti Penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Sambo), Pembunuhan 6 Laskar FPI (Km 50), dsb masih tetap menjadi memori masyarakat dan beberapa diantaranya masuk Dark-number alias Unsolved Mysteries.
Oleh sebab itu disini kita sampaikan bahwa jelas-jelas sudah terjadi Penyebaran Kabar Bohong (HoaX) yang tidak hanya membuat gaduh di media sosial, namun sudah membuat Kedutaan Besar Jepang di Indonesia harus melakukan Klarifikasi resmi di Akun resmi Instagram mereka @jpnambsindonesia terhadap HoaX yang awalnya disebar melalui akun X / Twitter @DMarginale (Catatan: Akun ini dibuat sejak Januari 2021, memiliki 2163 Following dan 1069 Followers).Kedubes Jepang di Jakarta ini sampai menyatakan bahwa unggahan konten berisi foto Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, adalah informasi palsu atau HoaX.
Dilihat dari Tayangan YouTube Off The Record FNN berjudul “Memalukan! Ternak Mulyono sebar HoaX Catut Nama Dubes Jepang, Kedubes Langsung Bantah” : youtu.be/xIoyfsr8y1A Disni jelas sekali Mas Hersubeno Arief dan Mbak Agi Betha (keduanya Wartawan senior yang menjadi Host di FNN) menggunakan istilah “Ternak Mulyono” (alias TerMul) sebagai sebutan untuk BuzzerRp JkW setelah sebelumnya menelisik akun X @DMarginale tersebut yang isinya hanya puja-puji JkW, keluarga dan kroni-kroninya saja. Jadi jelas diksi “TerMul” yang digunakan sangat beralasan dan bisa dibuktikan sahih.
Penyebaran HoaX ini bisa dibilang cukup fatal dan seharusnya Polisi -jika benar janjinya mau PRESISI dan Obyektif- bisa langsung bergerak tanpa laporan karena penyebaran kabar bohong semacam ini termasuk delik umum (alias bukan delik aduan, tidak perlu menunggu harus ada pelapor dulu). Apalagi sudah sampai harus diklarifikasi dari Institusi perwakilan resmi negara asing di Indonesia, dalam hal ini Kedubes Jepang di Indonesia, artinya merugikan hubungan baik kedua negara atau mengganggu citra antar keduanya.
Namun sebenarnya alasan akun TerMul itu bisa membuat HoaX adalah karena adanya (provokasi) dari oknum yang mengaku-aku sebagai “Pakar DF” namun tidak berani muncul/datang saat diundang -bahkan difasilitasi transportasi serta akomodasinya- ke Jakarta (bisa tampil di salahsatu PodCast misalnya Sentana, Diskursus atau Forum, atau bahkan Acara Live di Studio TV nasional). Mereka antaralain JS, RT, MNA yang memang sebelumnya berusaha melakukan upaya “kill the messenger” terhadap Pakar Digital Forensik asli Dr. Rismon Hasiholan Sianipar / RHS, dengan menyebut bahwa Ijazah RHS diragukan dari Kamaguchi University Japan (?).
Upaya menebar HoaX soal “Ijazah RHS” ini memang dimaksudkan agar masyarakat bisa dipecah konsentrasinya dari Upaya membongkar Skandal besar Ijazah Palsu sebelumnya yg dilakukan RHS bersama saya, dr Tifauzia Tyassuma (TT), Kurnia Tri Royani SH (KTR), Rizal Fadillah SH (RF) dan Pakar-pakar lain yang kini mulai bermunculan, seperti akun “Topi Merah”, QnC Channel dsb. Alhamdulillah masyarakat relatif tidak percaya akan TerMul-termul ini dan malah Kotak Pandora makin terbuka, terakhir justru ada Testimoni dari Kader Senior PDIP soal “Ijazah produk Pasar Pramuka” yang akan dibahas di Artikel selanjutnya.
Namun masyarakat memang perlu waspada sebab para TerMul ini telah membuat Gerombolan bernama “Ceboker Nusantara” atau sejenisnya yang berlogo Burung Emprit (?) dan isinya kumpulan oknum BuzzerRp seperti AF, DAJO, BB, KU, Bm, BM, JS, SM dan GS (mereka-mereka ini bahkan kemarin bergerombol di Oslo untuk mendapatkan “arahan” langsung. Diluar itu masih ada juga OPC, VH, BBO, DZ, YN, SDO dan oknum-oknum BuzzerRp lainnya yang memiliki pandangan dungu yang sama, alias sudah gelap mata membela junjungannya. Ada juga yang sudah dikelola semi-pro dengan Host dari sekolamnya seperti Ctv, ZLU dsb meski kontennya tetap isinya hanya sampah.
Sesuai kapasitas otaknya, yang rata-rata diakuinya sendiri mereka bahkan bukan lulusan Strata-1, kalaupun ada maksimal Kampus sejenis Ruko yang sudah ditutup, isi konten dalam channel-channel YouTube mereka tak jauh dari Sumpah serapah, Hatespeech, Vulgar, sangat kampungan (bahkan tak jarang mengucapkan kata bngst, bjng*n dsb di PodCastnya, alias senada dengan kata-kata junjungannya di Akun Kaskus Fufufafa yang 99,9% terbukti ilmiah) bahkan terkadang dengan santainya mereka merokok didepan kamera tanpa disensor, sesuatu yang sangat tidak pantas dilakukan oleh individu yang masih memiliki jiwa yang waras.
Kesimpulannya, Pak Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, buktikan statemen kemarin untuk Polri bisa bersikap PRESISI. Sudah jelas diatas para TerMul dan Gerombolan “Ceboker Nusantara”” atau nama sejenisnya ini menebar HoaX dan bahkan harus menjadi perhatian khusus Kedutaan besar negara sahabat. Jangankan sampai mengusut Ijazah Palsu junjungan para TerMul itu bisa Obyektif dan tuntas, kalau BuzzerRp-buzzerRp recehnya ini saja dibiarkan bebas menebar devide et impera alias pecah belah di masyarakat. Rakyat menunggu sikap PRESISI sesungguhnya dari Polri, buktikan itu segera dan InshaaAllah Indonesia akan damai dan sejahtera dibawah Presiden Prabowo Subianto tanpa gangguan Termul dan Junjungannya alias #AdiliJkW dan #MakzulkanFufufafa …
)* Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen – Minggu Pon 15 Juni 2025 atau 19 Besar 1958 taun Je.